MENGHIDUPKAN SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW DI ERA MODERN
Sunnah Nabi Muhammad
SAW adalah pedoman hidup yang mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik
dalam hubungan dengan Allah SWT (hablum minallah) maupun dengan sesama manusia
(hablum minannas). Di era modern yang ditandai oleh perkembangan teknologi,
perubahan gaya hidup, dan tantangan globalisasi, menghidupkan sunnah menjadi
relevan untuk memberikan panduan moral dan spiritual bagi umat Islam.
Sunnah adalah segala sesuatu yang
berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, maupun
persetujuan beliau. Sunnah tidak hanya mencakup aspek ibadah, tetapi juga
muamalah, akhlak, dan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks modern, sunnah dapat
menjadi solusi atas berbagai permasalahan, seperti krisis moral, alienasi
sosial, dan kecenderungan materialisme.
Mengaplikasikan Sunnah di Era Modern
1.
Memanfaatkan Teknologi untuk Berdakwah
Menghidupkan sunnah bisa dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial, aplikasi Islam, atau
platform digital untuk menyebarkan ajaran Islam. Contohnya, menyebarkan
hadis-hadis Nabi melalui konten kreatif atau mengadakan kajian daring yang
menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
2.
Menjaga Akhlak dalam Kehidupan Digital
Sunnah Nabi menekankan pentingnya
akhlak mulia, seperti berkata baik, tidak menyakiti orang lain, dan menjaga
amanah. Dalam era modern, prinsip ini relevan dalam etika berkomunikasi di
media sosial, menjaga privasi, serta menghindari ujaran kebencian.
3.
Menghidupkan Nilai-nilai Kejujuran dan Amanah
Nabi Muhammad dikenal sebagai
"Al-Amin" (yang terpercaya). Nilai ini dapat diterapkan dalam dunia
kerja dan bisnis modern dengan berperilaku jujur, tidak curang, dan menjaga
integritas.
4.
Menjaga Keseimbangan Hidup
Nabi selalu mencontohkan keseimbangan
antara ibadah, pekerjaan, dan waktu bersama keluarga. Di tengah gaya hidup
modern yang serba cepat, sunnah ini mengajarkan pentingnya menjaga waktu untuk
Allah, keluarga, dan diri sendiri.
5.
Menekankan Pola Hidup Sehat
Sunnah Nabi tentang pola makan sehat,
seperti menghindari berlebihan dalam makan, menjaga kebersihan, dan olahraga
(seperti berkuda, memanah, dan berenang), sangat relevan untuk diterapkan
sebagai bagian dari gaya hidup modern.
Keutamaan
menghidupkan sunnah
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin
Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
((من أحيا سنة من سنتي فعمل بها الناس، كان له مثل أجر من
عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئاً))
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku,
kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti
pahala orang-orang yangmengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka
sedikit pun“.
Hadits mulia ini
mengungkapkan betapa besar nilai bagi mereka yang mengamalkan sunnah dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terutama sunnah yang banyak diabaikan
oleh orang. Karena itulah, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam
bukunya “Sunan Ibnu Majah” pada Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan
sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan
(manusia)”.
Imam Muhammad bin
Ismail al-Bukhari berkata, “Orang muslim yang paling utama adalahorang yang
menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah
ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang
paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)”.
Beberapa manfaat penting yang terdapat dalam hadits ini:
1. Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mencakup semua hal yang berasal dari beliau, baik dalam bentuk ucapan,
tindakan, atau keputusan yang ditetapkan, yang menjadi pedoman dalam syariat
bagi umat Islam.
2. Arti “menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam” adalah memahami petunjuk Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, menyebarkannya kepada orang
lain, serta mendorong orang untuk mengikuti dan menjauhi penyimpangan dari
ajaran tersebut.
3. Seseorang yang menghidupkan sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memperoleh dua keutamaan (pahala) sekaligus,
yaitu pahala dari pelaksanaan sunnah itu sendiri dan pahala dalam
menyebarkannya di tengah masyarakat yang telah melupakannya. Syaikh Muhammad
bih Shaleh al-’Utsaimin rahimahullah berkata, “Sesungguhnya sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan) mengamalkannya
pun semakin kuat (besar), karena (orang yang mengamalkannya) akan mendapatkan
keutamaan mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan) menyebarkan (menghidupkan)
sunnah di kalangan manusia”.
4. Allah Ta’ala memuji segala tindakan yang
dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyebutnya sebagai
"contoh teladan yang baik," dalam firman-Nya,
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ
لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan
pada) hari kiamat dan diabanyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Ini
menunjukkan bahwa individu yang mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah memilih ash-shirathal mustaqim (jalan yang benar) yang akan
mengarahkan mereka kepada kemuliaan dan rahmat dari Allah Ta’ala.
Ayat
ini juga menandakan suatu manfaat signifikan untuk dipikirkan, yaitu hubungan
erat antara mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
kesempurnaan iman kepada Allah dan hari kiamat, yang berarti bahwa dorongan dan
kesungguhan seorang Muslim dalam meneladani sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam merupakan tanda kesempurnaan imannya.
Tantangan dalam Menghidupkan Sunnah
Beberapa tantangan dalam menghidupkan sunnah di era modern meliputi:
- Globalisasi
budaya yang sering kali mempengaruhi cara hidup umat Islam.
- Kurangnya
pemahaman terhadap sunnah, sehingga dianggap kuno atau tidak relevan.
- Tuntutan
materialisme, yang kadang mengesampingkan nilai-nilai spiritual.
Solusi dan Strategi
- Edukasi
Berbasis Teknologi: Mengembangkan aplikasi Islami yang interaktif untuk
mempelajari sunnah.
- Kajian
Kontemporer: Memahami sunnah dalam konteks tantangan modern melalui kajian
dan diskusi.
- Teladan Personal: Masyarakat harus berusaha menjadi contoh nyata dalam menghidupkan sunnah dalam keseharian.
والله أعلمُ بالـصـواب
Comments
Post a Comment